Maka bersyukurlah bagi mereka yang senantiasa melaksanakan puasa Ramadhan. Kehadiran mereka dirindukan oleh surga. Allah SWT juga telah menyediakan pintu surga bagi orang yang melaksanakan ibadah puasa. Sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadits yang berasal dari Sahl ra. Rasulullah SAW bersabda: WanitaWanita yang Dirindukan Surga . Hadis ini seharusnya menjadi bahan renungan mendalam untuk setiap muslimah agar terus menjaga lisannya dari menyakiti orang-orang yang berada di sekitarnya. Menjadi wanita merupakan hal yang susah-susah gampang, karena disatu sisi wanita dalam sehari sanggup untuk mengeluarkan kata hingga 20.000 kata Darihadis diatas dijelaskan bahwa 4 golongan yang dirindukan surga adalah sebagai berikut : 1.Orang yang sentiasa membaca Al-quran. Al-quran adalah kalam Allah SWT yang Allah SWT wahyukan kepada Nabi Muhammad SAW untuk disampaikan kepada umatnya. Al-quran merupakan pedoman hidup bagi umat muslim, dan bernilai pahala bagi setiap orang yang Keempat orang yang berpuasa di bulan Ramadan. Simak tausiyah dari KH Nurul Badruttamam, MA selengkapnya dalam video berikut. Dan (ingatlah), ketika Aku ilhamkan kepada pengikut-pengikut Isa yang setia, Berimanlah kamu kepada-Ku dan kepada Rasul-Ku. Mereka menjawab, Kami telah beriman, dan saksikanlah (wahai Rasul) bahwa kami adalah orang-orang . Jakarta - Ada sebuah hadits yang menyebut bahwa seseorang tidak akan masuk surga karena amalnya. Hadits ini termuat dalam Kitab Shahih Bukhari dan SAW bersabda, "Seseorang tidak akan masuk surga karena amalnya." Sahabat bertanya, "Engkau pun juga, wahai Rasulullah?" Beliau menjawab, "Ya, aku pun juga."Abu Usamah Salim bin 'Ied Al-Hilali mengatakan dalam Kitab Syarah Riyadhus Shalihin, hadits tersebut bisa bermaksud bahwa amal tidak dapat membuat seseorang berhak atas surga. Ia menjelaskan lebih lanjut, seseorang akan masuk surga karena karunia Allah SWT dan rahmat-Nya yang telah menjadikan amal sebagai sebab masuknya surga. "Amal tidak dapat membuat seseorang berhak atas surga. Hal ini tidak akan terjadi, kalau bukan karena karunia Allah SWT dan rahmat-Nya, yang telah menjadikan amal sebagai sebab masuk surga, sedangkan amal itu sendiri adalah suatu karunia dan rahmat Allah terhadap hamba-Nya," jelas Syaikh Salim sebagaimana diterjemahkan M. Abdul Salim menyimpulkan, surga dan semua penyebabnya merupakan karunia dan rahmat Allah SWT. Ia mengatakan, amal merupakan penyebab perbedaan derajat hamba-hamba Allah SWT, bukan sebagai penyebab masuknya seseorang ke pendapat yang paling benar tentang hal ini, kata Syaikh Salim, Nabi SAW memberitahu bahwa masuknya seseorang ke surga bukanlah merupakan imbalan atas amalnya, melainkan karena rahmat Allah SWT. Sebab, lanjutnya, jika bukan karena limpahan rahmat Allah SWT kepada hambanya, pasti dia tidak dapat masuk surga."Semua amal hamba, walaupun dicintai dan diridhai Allah, tidak akan menyamai dan mengganti nikmat-nikmat Allah yang telah dianugerahkan kepadanya di dunia. Bakan, kalau diperhitungkan, semua amalnya akan sangat kecil perbandingannya daripada nikmat-nikmat Allah yang diterimanya, sedang sisanya adalah nikmat yang wajib disyukuri," ini diperkuat dengan hadits 'Abdullah Ibnu Mas'ud, Zaid bin Tsabit, dan Hudzaifah Ibnul Yaman yang diriwayatkan oleh Abu Dawud, Ibnu Majah, Ahmad, dan lainnya dengan sanad shahih melalui jalur Abu Sinan, dari Wahb bin Khalid al-Himshi, dari Ibnu Dailami, ia berkata,"Aku pernah mendatangi Ubay bin Ka'ab, lalu aku berkata kepadanya, 'Ada sesuatu yang mengusik hatiku tentang masalah qadar takdir. Oleh karena itu, beritahukanlah kepadaku sesuatu, semoga Allah melenyapkan gangguan yang mengusik hatiku itu.'Ubay berkata, 'Seandainya Allah mengazab semua penduduk langit dan bumi, sebagaimana Dia mengazab mereka bukan karena zalim kepada mereka. Sekiranya Allah merahmati mereka, maka sungguh rahmat-Nya lebih baik daripada semua amal mereka. Seandainya engkau menafkahkan emas sebesar Gunung Uhud di jalan Allah, maka Allah tidak akan menerimanya, kecuali setelah engkau mengimani takdir. Engkau harus menyadari bahwa apa yang akan menimpamu tidak akan pernah luput darimu, dan apa yang luput darimu tidak akan pernah menimpa dirimu. Jika engkau meninggal bukan atas keyakinan ini, maka engkau pasti masuk neraka.'"Ibnu Dailami melanjutkan, "Aku pun mendatangi 'Abdullah bin Mas'ud, lalu dia berkata seperti itu pula. Kemudian, aku mendatangi Hudzaifah bin al-Yaman, lalu dia berkata seperti itu pula. Setelah itu, aku mendatangi Zaid bin Tsabit, lalu dia menuturkan kepadaku dari Nabi SAW seperti itu pula..."Imam Muslim meriwayatkan hadits yang menyebut bahwa seseorang tak akan masuk surga karena amalnya dengan redaksi berikut,ู„ุง ูŠูุฏู’ุฎูู„ู ุฃูŽุญูŽุฏู‹ุง ู…ูู†ู’ูƒูู…ู’ ุนูŽู…ูŽู„ูู‡ู ุงู„ู’ุฌูŽู†ูŽู‘ุฉูŽุŒ ูˆูŽู„ูŽุง ูŠูุฌููŠุฑูู‡ู ู…ูู†ูŽ ุงู„ู†ูŽู‘ุงุฑูุŒ ูˆูŽู„ูŽุง ุฃูŽู†ูŽุง ุฅูู„ูŽู‘ุง ุจูุฑูŽุญู’ู…ูŽุฉู ู…ูู†ูŽ ุงู„ู„ู‡ูArtinya, "Tidak ada amalan seorang pun yang bisa memasukkannya ke dalam surga, dan menyelamatkannya dari neraka. Tidak juga denganku, kecuali dengan rahmat dari Allah." HR Muslim3 Golongan yang Tak akan Masuk SurgaDalam hadits lain disebutkan, ada tiga golongan yang tidak akan masuk surga. Hadits ini diriwayatkan dari Ibnu Umar RA, Rasulullah SAW bersabda,"Ada tiga orang yang Allah haramkan untuk masuk surga, yaitu pecandu minuman keras, orang yang berbuat durhaka kepada orang tua, dan mucikari yang membiarkan kekejian terjadi pada keluarganya." HR AhmadAdapun, dalam riwayat lain disebutkan, orang yang suka menyebut-nyebut pemberiannya terhadap orang lain juga termasuk golongan orang yang tak akan masuk surga. Dari Ibnu Umar RA, Rasulullah SAW bersabda,"Allah tidak akan memandang tiga orang pada hari kiamat, yaitu pecandu minuman keras, orang yang berbuat durhaka kepada orang tua, perempuan yang berpenampilan menyerupai laki-laki, dan mucikari. Dan ada tiga orang yang tidak akan masuk surga, yaitu orang yang berbuat durhaka kepada kedua orang tuanya, pecandu minuman keras, dan orang yang sangat berharap dari apa yang diberikannya." HR Ahmad, an-Nasa'i, dan HakimRedaksi lain menyebut, "Tidak akan masuk surga orang yang suka menyebut-nyebut pemberian, yang durhaka kepada orang tua, dan pecandu khamar." HR Ahmad, an-Nasa'i, dan ad-DarimiSimak Video "Ada Jalan Menuju Surga di Kota Malang, Begini Asal-usulnya!" [GambasVideo 20detik] kri/lus Jakarta, NU Online Ketua Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama LD PBNU KH Abdullah Syamsul Arifin Gus Aab menyebutkan bahwa ada empat golongan atau orang-orang yang dirindukan oleh surga. Pertama, orang yang membaca Al-Qurโ€™an. Dikatakan Gus Aab, kebanyakan umat Islam memperlakukan Al-Qurโ€™an baru sekadar membacanya. Padahal Al-Qurโ€™an berfungsi sebagai petunjuk jika dibaca lafadznya dengan baik dan benar, serta dipahami makna dan diamalkan isinya. โ€œRasulullah menyebutkan, Al-Qurโ€™an ini adalah hidangan dari Allah maka terimalah hidangan itu semampu kalian. Tegasnya, yang bisa membaca Al-Qurโ€™an bacalah dengan baik dan benar, sesuai dengan kaidah tilawah,โ€ ungkap Gus Aab dalam tayangan di TVNU, diakses NU Online, pada Kamis 21/4/2022. Ia lantas mengajak umat Islam agar tidak hanya berhenti pada membaca Al-Qurโ€™an tetapi harus ada upaya mengkaji dan memahaminya. Setelah itu, umat Islam juga perlu untuk mengamalkan isi dan kandungan Al-Qurโ€™an. โ€œKarena hanya dengan cara itu, Al-Qurโ€™an benar-benar bisa menjadi hidayah. Al-Qurโ€™an juga bisa menjadi obat apabila kandungan maknanya telah memberikan solusi terhadap problematika kehidupan yang sedang dihadapi,โ€ katanya. Meski begitu, orang yang hanya membaca Al-Qurโ€™an pun sudah tergolong sebagai orang-orang yang dirindukan surga. Lebih-lebih jika umat Islam juga mampu memahami, mengkaji, dan mengamalkan Al-Qurโ€™an. Kedua, orang yang berpuasa di bulan Ramadhan adalah satu golongan yang akan dirindukan oleh surga. Namun, Gus Aab menegaskan bahwa puasa Ramadhan yang menjadikan pelakunya sebagai orang yang dirindukan oleh surga bukanlah puasa yang sekadar menahan diri dari makan, minum, dan berhubungan dengan istri atau suami. โ€œTetapi puasa dengan makna yang lebih dalam, yaitu al-imsak anjamiโ€™il jawarih anidz-dzunubi wal atsam, menghindarkan seluruh anggota tubuh dari dosa dan kemaksiatan kepada Allah,โ€ terangnya. Solidaritas sosial Puasa Ramadhan yang menahan lapar dan haus itu pun harus menumbuhkan kepekaan dan solidaritas sosial yang tinggi. Kemudian ditindaklanjuti dengan aksi-aksi sosial seperti berbagi dengan kaum dhuafa atau orang-orang yang dalam keadaan kurang baik. Ketiga, orang yang memberi makan kepada orang-orang yang lapar. Namun yang dimaksud bukan hanya soal memberikan makan. Lebih jauh, hal ini bisa dimaknai sebagai upaya melakukan kepekaan sosial untuk berbagi dengan orang lain dan berkenan menyelesaikan problematika yang sedang dihadapi. โ€œKalau yang mereka butuhkan makan, maka berikan makan agar mereka tidak kelaparan. Tapi kalau yang mereka butuhkan sandang dan papan, tentu ini juga harus kita aktualisasikan. Tidak hanya memberikan makan kepada orang yang lapar, tetapi memberikan pakaian kepada orang yang telanjang dan memberikan tempat tinggal kepada orang-orang yang tunawisma,โ€ ajaknya. Keempat, orang yang menjaga lisan. Gus Aab menjelaskan bahwa lisan memiliki bentuk yang kecil tetapi dapat berakibat yang luar biasa. Lisan yang tidak terjaga bisa menjadikan masyarakat atau umat yang berada pada ketenangan bisa menjadi porak-poranda, karena menebarkan fitnah sehingga dapat menimbulkan pertikaian bahkan peperangan. โ€œLisan yang tidak terkontrol, bisa membinasakan ribuan bahkan jutaan umat manusia, menghancurkan kehidupan dan merusak peradaban. Betapa pentingnya menjaga lisan agar tidak menimbulkan kerusakan dalam kehidupan keumatan,โ€ tegasnya. Ia mengutip hadits Nabi Muhammad yang mengatakan bahwa barangsiapa yang beriman kepada Allah maka hendaklah berkata yang baik atau diam. Lebih lanjut, Gus Aab mengutip ungkapan Imam al-Ghazali yang menganalogikan manusia seperti botol. Apabila botol tersebut berisi air maka saat dituangkan akan keluar air. Begitu pula jika di dalamnya berisi kopi, maka yang keluar adalah kopi. Tetapi manakala botol tersebut berisi air maka ketika dituangkan akan keluar air comberan. โ€œDari situlah hati-hati dengan lisan. Karena pepatah mengatakan, perkataan seseorang adalah gambaran dari apa yang ada dalam hatinya, karena lisan hanya dijadikan pertanda untuk menunjukkan jati dirinya. Mudah-mudahan kita semua tergolong dari empat golongan yang selalu dirindukan oleh surganya Allah,โ€ pungkas Gus Aab. Kunci utama pintu surga Dalam sebuah artikel yang pernah diterbitkan NU Online, disebutkan bahwa terdapat tiga hal yang menjadi kunci utama pintu surga. Pertama, bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah. Hal ini menjadi dasar pertama yang menentukan seseorang bisa masuk ke dalam surga. Tanpa amal batiniah yang disebut tauhid ini semua amal kebaikan manusia tidak ada artinya dalam kaitannya dengan keselamatan di akhirat. Seseorang tidak akan masuk surga karena hanya diperuntukkan bagi orang-orang yang bersaksi dengan sepenuh keyakinan bahwa Allah adalah Tuhan satu-satunya. Jadi iman tauhid merupakan fondasi dari semua amal manusia. Kedua, menegakkan shalat. Shalat memiliki pengaruh kuat terhadap amal-amal seseorang di luar shalat. Jika shalatnya baik, maka baiklah seluruh amal lainnya. Artinya jika shalat dikerjakan dengan baik sesuai dengan ketentuan-ketentuan hukum dan adab yang berlaku, tentulah shalatnya akan diterima oleh Allah. Jika shalatnya buruk, maka seluruh amal lainnya juga buruk. Artinya jika seseorang selalu berperilaku buruk dalam kehidupan sehari-harinya bisa jadi karena shalatnya memang buruk. Kemungkinan lain, seseorang sudah menjalankan shalat tetapi cara melaksanakannya tidak sesuai dengan syarat, rukun, dan adab yang berlaku sehingga shalatnya tidak berpengaruh positif terhadap perilakunya. Adab-adab shalat antara lain adalah tidak menunda-nunda, ikhlas, selalu ingat Allah dan penuh penghayatan atau khusyuk. Ketiga, mencintai fakir miskin. Hal ini menjadi kunci utama masuk surga karena mewakili ibadah sosial dalam ranah akhlak. Al-Qurโ€™an dalam Surat Al-Maโ€™un ayat 1-3 menyebut orang-orang yang tidak peduli terhadap anak yatim dan fakir-miskin sebagai para pendusta agama. Pewarta Aru Lego Triono Editor Musthofa Asrori Ini Empat Golongan yang Dirindukan Surga Setiap orang yang beriman pasti menginginkan agar dirinya dimasukkan ke dalam surga. Di dalam surga, mereka berhasrat bukan hanya terhadap kenikmatan di dalamnya, lebih dari itu mereka berhasrat agar bertemu dengan Allah, Tuhan yang selama di dunia disembah dengan penuh kerinduan. Karena hanya di dalam surga, Allah dapat dilihat dan tidak ada kenikmatan apapun yang bisa menandingi kenikmatana melihat ternyata surga bukan hanya bisa dirindukan tapi juga bisa merindukan. Dalam sebuah hadis riwayat Imam Tirmidzi dari Anas bin Malik, dia berkata bahwa Nabi SAW bersabda;ู…ูŽู†ู’ ุณูŽุฃูŽู„ูŽ ุงู„ู„ูŽู‡ ุงู’ู„ุฌูŽู†ู‘ูŽุฉูŽ ุซูŽู„ูŽุงุซูŽ ู…ูŽุฑู‘ูŽุงุชู ู‚ูŽุงู„ูŽุชู ุงู’ู„ุฌูŽู†ู‘ูŽุฉู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูู…ู‘ูŽ ุฃูŽุฏู’ุฎูู„ู’ู‡ู ุงู’ู„ุฌูŽู†ู‘ูŽุฉูŽ ูˆูŽู…ูŽู†ู ุงุณู’ุชูŽุฌูŽุงุฑูŽ ู…ูู†ูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุงุฑู ุซู„ูŽุงูŽุซ ูŽู…ูŽุฑู‘ูŽุงุชู ู‚ูŽุงู„ูŽุชู ุงู„ู†ู‘ูŽุงุฑู ุงูŽู„ู„ู‘ูŽู‡ูู…ู‘ูŽ ุฃูŽุฌูุฑู’ู‡ู ู…ูู†ูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุงุฑูโ€œBarangsiapa meminta surga kepada Allah sebanyak tiga kali, maka surga akan berkata, Ya Allah masukkan dia ke dalam surga.โ€™ Dan barangsiapa meminta dijauhkan dari neraka, maka neraka berkata, Ya Allah, jauhkan dia dari neraka.โ€™โ€Hadis ini menunjukkan bahwa surga juga bisa meminta kepada Allah agar seseorang dimasukkan ke dalamnya. Begitu juga dengan neraka, bisa meminta agar seseorang dijauhkan dari dirinya. Dalam kitab Raunaqul Majalis disebutkan, bahwa ada empat golongan yang dirindukan surga dan meminta kepada Allah agar mereka segera dimasukkan ke ู…ูุดู’ุชูŽุงู‚ูŽุฉูŒ ุฅูู„ูŽู‰ ุฃูŽุฑู’ุจูŽุนูŽุฉู ู†ูŽููŽุฑู ุชูŽุงู„ููŠ ุงู„ู’ู‚ูุฑู’ุขู†ูุŒ ูˆูŽุญูŽุงููุธู ุงู„ู„ู‘ูุณูŽุงู†ูุŒ ูˆูŽู…ูุทู’ุนูู…ู ุงู„ู’ุฌููŠู’ุนูŽุงู†ู ูˆูŽุงู„ุทู‘ูŽุงุฆูู…ููŠู’ู†ูŽ ูููŠู’ ุดูŽู‡ู’ุฑู ุฑูŽู…ูŽุถูŽุงู†ูŽโ€œSurga sangat rindu terhadap empat golongan, yaitu orang yang membaca Al-Quran, orang yang memelihara lisan, orang yang memberi makan terhadap orang-orang yang lapar serta orang-orang yang berpuasa di bulan Ramadhan.โ€Pertama, pembaca Al-Quran. Selain dapat menentramkan hati, membaca Al-Quran juga bisa mengantarkan pembacanya ke derajat tertinggi di surga. Nabi SAW bersabda, โ€œBacalah Al-Quran, naiklah pada derajat-derajat surga dan bacalah dengan tartil sebagaimana engkau membacanya dengan tartil di dunia. Sesungguhnya kedudukan derajatmu pada kadar akhir ayat yang engkau baca.โ€ HR. Ahmad.Kedua, orang yang selalu menjaga lisannya dari berkata kotor, mengumpat, menyakiti orang lain melalui lisannya. Disebutkan dalam sebuah hadis, โ€œWahai Rasulullah, ada seorang wanita yang hanya melaksanakan shalat wajib saja dan hanya bersedekah dengan sepotong keju namun dia tidak pernah menyakiti tetangganya.โ€ Nabi SAW menjawab, โ€œDia termasuk penghuni surga.โ€ HR. Bukhari.Ketiga, orang yang memberi makan terhadap orang lapar. Nabi SAW bersabda, โ€œSiapapun mukmin memberi makan mukmin yang kelaparan. Pada hari kiamat nanti Allah akan memberinya makanan dan buah-buahan surga.โ€ HR. Tirmidzi.Keempat, orang yang berpuasa di bulan Ramadhan. Nabi SAW bersabda, โ€œSurga memiliki delapan buah pintu. Di antara pintu tersebut ada yang dinamakan pintu Al-Rayyan yang hanya dimasuki oleh orang-orang yang berpuasa.โ€ HR. Bukhari. ๏ปฟSurga merupakan tujuan akhir bagi setiap orang yang beriman dan beramal shalih. Di dalam surga, terdapat segala keindahan dan kenikmatan yang tak terbayangkan. Namun, surga tidaklah mudah untuk diperoleh. Dibutuhkan usaha dan keikhlasan dalam beribadah serta menjalankan ajaran agama dengan benar. Salah satu hadits yang membahas tentang hal ini adalah hadits tentang pemuda yang dirindukan tentang pemuda yang dirindukan surga merupakan salah satu hadits yang diambil dari kitab Shahih Bukhari. Hadits ini menceritakan tentang seorang pemuda yang memiliki sifat-sifat yang dicintai Allah SWT dan Rasulullah SAW, sehingga Allah SWT dan Rasulullah SAW merindukan kehadirannya di surga nanti. Hadits ini mengajarkan tentang pentingnya menjalankan ajaran agama dengan baik dan menunjukkan jalan menuju Hadits tentang Pemuda yang Dirindukan SurgaHadits tentang pemuda yang dirindukan surga memiliki beberapa versi yang berbeda, namun inti dari hadits ini tetap sama. Berikut adalah salah satu versi dari hadits tersebutโ€œDiriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah SAW bersabda, Ada tujuh golongan manusia yang akan diberi naungan oleh Allah SWT di atas singgasana-Nya pada hari yang tidak ada naungan selain naungan-Nya seseorang yang berkhidmat di jalan Allah SWT, seorang pemuda yang tumbuh dalam ibadahnya, seorang yang hatinya melekat pada masjid-masjid, dua orang yang saling mencintai karena Allah SWT, duduknya seorang lelaki yang dihiasi oleh seorang wanita yang cantik lalu ia berkata, Sesungguhnya aku melakukan hal ini karena Allah SWTโ€™, seorang yang bersedekah tersembunyi yang tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diberikan oleh tangan kanannya, dan seseorang yang mengingat Allah SWT seorang diri lalu ia menangis.โ€™โ€Hadits ini menjelaskan tentang tujuh golongan manusia yang akan mendapatkan naungan Allah SWT di atas singgasana-Nya pada hari kiamat. Salah satunya adalah seorang pemuda yang tumbuh dalam ibadahnya. Pemuda tersebut memiliki sifat-sifat yang dicintai oleh Allah SWT dan Rasulullah SAW, sehingga Allah SWT dan Rasulullah SAW merindukan kehadirannya di surga sifat dari pemuda yang dirindukan surga tersebut adalahBerusaha untuk menjalankan ajaran agama dengan baik dan benarTidak tergoda oleh godaan dunia yang bisa mengarahkan pada tindakan yang tidak benarMenjaga hubungan dengan Allah SWT dengan menunaikan shalat dan berdoaMenjaga hubungan dengan sesama manusia dengan melakukan kebaikan dan berbuat baikDengan memiliki sifat-sifat tersebut, pemuda tersebut akan menjadi teladan bagi orang lain dalam menjalankan ajaran agama dengan benar dan menunjukkan jalan menuju dari Hadits tentang Pemuda yang Dirindukan SurgaHadits tentang pemuda yang dirindukan surga memiliki manfaat yang sangat besar bagi umat Islam. Beberapa manfaat dari hadits ini antara lainMenunjukkan pentingnya menjalankan ajaran agama dengan baik dan benarMenjadi motivasi bagi pemuda untuk tumbuh dalam ibadah dan menjaga diri dari godaan duniaMenjadi pedoman bagi umat Islam dalam menjalin hubungan dengan Allah SWT dan sesama manusiaMenunjukkan jalan menuju keselamatan dan kebahagiaan di akhirat nantiDengan memahami hadits ini dan menjalankan ajaran agama dengan baik, umat Islam akan dapat memperoleh kebahagiaan di dunia dan di akhirat nanti. Selain itu, umat Islam juga akan menjadi teladan bagi orang lain dalam menjalankan ajaran agama dengan benar dan menunjukkan jalan menuju tentang pemuda yang dirindukan surga merupakan hadits yang sangat penting bagi umat Islam. Hadits ini menjelaskan tentang sifat-sifat pemuda yang dicintai Allah SWT dan Rasulullah SAW, serta menunjukkan jalan menuju keselamatan di akhirat nanti. Dengan memahami hadits ini dan menjalankan ajaran agama dengan baik, umat Islam akan dapat memperoleh kebahagiaan di dunia dan di akhirat nanti. Selain itu, umat Islam juga akan menjadi teladan bagi orang lain dalam menjalankan ajaran agama dengan video of Hadits tentang Pemuda yang Dirindukan Surga Memperlihatkan Jalan Menuju Keselamatan

hadits tentang orang yang dirindukan surga